KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355)

Indonesian and foreign naval ships during rehearsals for 2012 Sail MorotaiKRI Abdul Halim Perdanakusuma (paling kanan) saat Sail Morotai tahun 2012
Karier (ID) Indonesia
ProduksiNederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda
Mulai dibuat 1967
Diluncurkan 8 Juni 1966
Harga Unit €1,20 Miliar (Rp20,43 Triliun)
Nama sebelumnyaHNLMS Evertsen (F815)
Status Masih bertugas
Karakteristik umum
Berat benaman 2.200 ton standar
2.850 ton beban penuh
Panjang 1.134 m (3.720,47 ft)
Lebar 125 m (410,10 ft)
Draught58 m (190,29 ft)
Tenaga penggerakDiesel propulsion, 2 x Caterpillar CAT DITA 3616, Reintjes WAV 1000 P gearboxes 16000 hp
Kecepatan 40,5 knot
Jarak tempuh4.500 nm pada 18 knot
Awak kapal 251 orang
Persenjataan2x2 - Rudal Darat ke Udara -Sea Cat
1 Pucuk Meriam - OTO-Melara Compact Kaliber 76 mm ; kecepatan tembakan 85 peluru per menit
2x2 - Rudal anti Kapal perang C-802 - berpemandu inertial/GPS dan terminal active radar
4 x Torpedo Honeywell Mk 46 Kaliber 533 mm berkemampuan SUT (Surface & Underwater Target)
2 x Senapan Mesin Berat browning kaliber 12,7 mm

KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355) merupakan kapal kelima dari Fregat kelas Ahmad Yani milik TNI Angkatan Laut. Dinamai menurut Abdul Halim Perdanakusuma, salah seorang pahlawan nasional yang namanya juga merupakan nama bandara dan Pangkalan Udara di Jakarta.

KRI Abdul Halim Perdanakusuma merupakan kapal fregat eks-Angkatan Laut Belanda bernama HNLMS Evertsen (F815) yang kemudian dibeli oleh Indonesia. Kapal ini bersaudara dekat dengan Fregat Inggris Kelas HMS Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli.[1] Dibangun tahun 1967 oleh Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI Angkatan Laut pada tahun 1977-1980. Termasuk diantaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat (SAM, Sea to Air Missile) ) Mistral menggantikan Seacat.

Bertugas sebagai armada patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.

Pada tahun 2007, bersama dengan KRI Ahmad Yani (351), selesai menjalani pergantian mesin yang dijalaninya selama 2 tahun. Saat ini KRI Abdul Halim Perdanakusuma kembali memperkuat Komando Armada RI Kawasan Timur.[2][3]

Data Teknis

KRI Abdul Halim Perdanakusuma memiliki berat 2,945.6 ton. Dengan dimensi 113,42 meter x 12,51 meter x 4,57 meter. Ditenagai oleh mesin diesel, 2 x Caterpillar CAT DITA 3616, Reintjes WAV 1000 P gearboxes 16000 hp. Diawaki oleh maksimal 180 pelaut.[butuh rujukan]

Persenjataan

KRI Abdul Halim Perdanakusuma dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah:[butuh rujukan]

  1. Empat Peluru Kendali Permukaan-ke-permukaan China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC) C-802 dengan jangkauan maksimum 120 Km, berkecepatan jelajah 0,8-0,9 mach, berpemandu inertial/GPS dan terminal active radar dengan hulu ledak seberat 150 Kg.
  2. Empat Peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral dalam peluncur Simbad laras ganda sebagai pertahanan anti serangan udara. Jangkauan efektif 4 Km (2,2 mil laut), berpemandu infra merah dengan hulu ledak 3 Kg. Berkemampuan anti pesawat udara, helikopter dan rudal.
  3. Satu Meriam OTO-Melara 76/62 compact berkaliber 76mm (3 inchi) dengan kecepatan tembakan 85 rpm, jangkauan 16 Km untuk target permukaan dan 12 Km untuk target udara.
  4. Dua Senapan mesin 12.7mm
  5. Dua Belas Torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.

Sensor dan elektronis

KRI Abdul Halim Perdanakusuma diperlengkapi radar LW-03 2-D air search, sonar CWE-610 dan PDE-700 (VDS). Juga diperlengkapi dengan kontrol penembakan (fire control) M-44 SAM control serta perangkat perang elektronik UA-8/9 intercept. Sebagai pertahanan diri mempunyai 2 peluncur decoy RL.[4]

Penerbangan

Memiliki dek untuk 1 helikopter yang sebelumnya adalah Westland Wasp HAS 1 (kini pensiun) dengan fungsi sebagai heli anti kapal selam. Mungkin kini diganti dengan NBO-105 atau NAS 332L Super Puma.

Komandan

  • Kolonel Laut (P) Sumarji Bimoaji (-2020)
  • Letkol Laut (P) Maman Surachman (2020-)
  • Kolonel Laut (P) Ludfy (-2022)
  • Kolonel Laut (P) Ferry H. Hutagaol, M.Tr.Hanla., M.M. (2022-2023)
  • Letkol Laut (P) Norman Faizal, M.Tr.Hanla. (2023-Sekarang)

Referensi

Sumber

  1. ^ indomiliter (2014-09-29). "Van Speijk Class: "Benteng Laut Nusantara" – Tiga Dasawarsa Flagship Armada Eskorta TNI AL". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24. 
  2. ^ Dua Kapal Perang Kembali Perkuat TNI AL. Diarsipkan 2009-06-27 di Wayback Machine. Technology Indonesia, 30 Oktober 2007.
  3. ^ indomiliter (2017-10-21). "Tunggu Kesiapan Tempur PKR Martadinata Class, TNI AL Tunda Jadwal Pensiun Frigat Van Speijk Class". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-24. 
  4. ^ Haroen, Ali (23 Desember 2021). "KRI Oswald Siahaan (354)". Militerium. Diakses tanggal 29 Desember 2024.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)

Lihat pula

Pranala luar

  • (Indonesia) MISTRAL: Rudal Anti Pesawat milik TNI AL Diarsipkan 2013-01-11 di Archive.is
  • (Indonesia) http://www.cvl.iis.u-tokyo.ac.jp/~kazmi/KRI.html Diarsipkan 2007-08-12 di Wayback Machine.
  • (Inggris) http://www.hazegray.org/worldnav/asiapac/indones.htm
  • l
  • b
  • s
Fregat kelas Leander
 Angkatan Laut Britania Raya
  • Achilles
  • Ajax
  • Andromeda
  • Apollo
  • Arethusa
  • Ariadne
  • Argonaut
  • Aurora
  • Bacchante
  • Charybdis
  • Cleopatra
  • Danae
  • Dido
  • Diomede
  • Euryalus
  • Galatea
  • Hermione
  • Juno
  • Jupiter
  • Leander
  • Minerva
  • Naiad
  • Penelope
  • Phoebe
  • Scylla
  • Sirius
 Angkatan Laut Australia
Bagian dari kelas  River
  • Swan
  • Torrens
 Angkatan Laut Chili
kelas  Condell
  • Almirante Condell
  • Almirante Lynch
  • Ministro Zenteno (ex-Achilles)
  • General Baquedano (ex-Ariadne)
 Angkatan Laut India
kelas  Nilgiri
  • Nilgiri
  • Himgiri
  • Udaygiri
  • Dunagiri
  • Taragiri
  • Vindhyagiri
  • Krishna (ex-Andromeda)
 Angkatan Laut Belanda
kelas  Van Speijk
  • Van Speijk
  • Van Galen
  • Tjerk Hiddes
  • Van Nes
  • Isaac Sweers
  • Evertsen
 Angkatan Laut Kerajaan Selandia Baru
  • Canterbury
  • Southland (ex-Dido)
  • Waikato
  • Wellington (ex-Bacchante)
Operator lainnya
 Angkatan Laut Ekuador
  • Eloy Alfaro (ex-Penelope)
  • Eloy Alfaro (ex-Almirante Condell)
  • Morán Valverde (ex-Danae)
  • Morán Valverde (ex-Almirante Lynch)
 Angkatan Laut Indonesia
kelas Ahmad Yani
  • Ahmad Yani (ex-Tjerk Hiddes)
  • Slamet Riyadi (ex-Van Speijk)
  • Yos Sudarso (ex-Van Galen)
  • Oswald Siahaan (ex-Van Nes)
  • Abdul Halim Perdanakusuma (ex-Evertsen)
  • Karel Satsuitubun (ex-Isaac Sweers)
 Angkatan Laut Pakistan
  • Zulfiqar (ex-Apollo)
  • Shamsher (ex-Diomede)
  • Didahului oleh: kelas  Rothesay
  • Disusul oleh: kelas  Blackwood
  • Daftar fregat Angkatan Laut Britania Raya
  • Daftar fregat Angkatan Laut Australia
  • Daftar fregat Angkatan Laut Chili
  • Daftar fregat Angkatan Laut India
  • Daftar fregat Angkatan Laut Kerajaan Belanda
  • Daftar fregat Angkatan Laut Kerajaan Selandia Baru