Masjid Agung Baitul Makmur Jepara

Masjid Agung Baitul Makmur Jepara
Agama
AfiliasiIslam
Lokasi
LokasiJepara, Jawa Tengah, Indonesia
Arsitektur
TipeMasjid
RampungAntara akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17
Menara1

Masjid Agung Baitul Makmur Jepara adalah salah satu masjid di Kabupaten Jepara. Masjid ini berada di sebelah selatan Alun-Alun Jepara di Kauman, Jepara, dan hanya berjarak beberapa meter dari Pendopo Kabupaten Jepara.

Sejarah

Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Pangeran Arya Jepara, anak angkat Ratu Kalinyamat, yang saat itu memimpin Kerajaan Kalinyamat. Awalnya masjid ini dibangun sepenuhnya dari kayu jati, tetapi seiring waktu (dengan adanya beberapa kali renovasi) sebagian besar konstruksinya berubah menjadi beton seperti masjid modern pada umumnya. Meskipun demikian, bangunan kayu jati masih terlihat di beberapa bagian.[1]

Renovasi terhadap masjid ini telah dilakukan selama tiga kali, yaitu pada tahun 1686, 1929, dan 1989. Renovasi pertama meliputi pengurangan atapnya yang awalnya berjumlah lima menjadi tiga. Renovasi yang terakhir, yaitu pada 1989, meliputi pembangunan struktur modern dan penyesuaian tempat untuk memenuhi jumlah jemaah yang semakin banyak.[2][1]

Ukiran

Konstruksi kayu yang masih ada di masjid ini memiliki elemen ukiran yang beragam. Mulai dari serambi masjid, bahan kayu berukir digunakan pada langit-langit, sejenis jendela-jendela di bagian atas, dan pintu masuk ke ruang utama. Dalam ruang utama, hampir sebagian besar kayu-kayunya diukir, seperti pada mihrab-nya yang dihiasi dengan ukiran kaligrafi surah Al-lkhlas, Al-Falaq, An-Nas, Al-Kafirun, dan ayat Kursi. Tiang penyangga yang berjumlah empat juga diukir secara rinci di bagian bawahnya.[2]

Motif ukiran yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa motif. Terdapat bentuk paduan bentuk geometris cembung dan cekung (Motif Majapahit), daun beralur lembut khas Jawa (Motif Semarangan), dan pola ukir berbentuk cembung (Motif Pajajaran).[2]

Galeri

  • Gambaran masjid pada abad ke-17 karya Coenraet Decker, pengukir gravir asal Belanda.
    Gambaran masjid pada abad ke-17 karya Coenraet Decker, pengukir gravir asal Belanda.
  • Masjid Agung Jepara pada 1936, pada masa Hindia Belanda.
    Masjid Agung Jepara pada 1936, pada masa Hindia Belanda.

Referensi

  1. ^ a b Syamsuddin (2018). "Dua Masjid Bersejarah di Jepara". Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. Diakses tanggal 2021-06-06. 
  2. ^ a b c "Masjid Agung Jepara". Dunia Masjid. 

Pranala luar

  • Dunia Masjid: Masjid Agung Baitul Makmur Jepara
  • l
  • b
  • s
Wisata Alam (Pantai)
Wisata Alam (Pulau)
Kepulauan Karimunjawa • Pulau Panjang • Pulau Mandalika
Wisata Alam (Danau)
Danau Blingoh • Belik Bidadari dan Jaka Tarub • Waduk Punden • Waduk Klebut • Telaga Sejuta Akar • Kedung Plumpang • Shenden • Bongpes
Wisata Alam (Gunung)
Gunung Muria • Gunung Genuk • Gunung Gede (Karimunjawa) • Gunung Maming (Karimunjawa)
Wisata Alam (Air Terjun)
Air Terjun Songgo Langit • Air Terjun Jurang Manten • Air Terjun Jurang Nganten • Air Terjun Kalen Wates • Air Terjun Suroloyo • Air Terjun Sumenep • Air Terjun Undak Manuk • Air Terjun Nglumprit • Air Terjun Grinjingan Dowo • Air Terjun Nglamer • Air Terjun Kedung Pancur Telu • Air Terjun Kedung Ombo • Air Terjun Nggembong • Air Terjun Nyamplungan • Air Terjun Pancuran • Air Terjun Nongko Pace • Air Terjun Banyu Anjlok • Air Terjun Dung Paso • Air Terjun Segorolebu • Air Terjun Curug Kemiri • Air Terjun Curug Kyai Buku • Air Terjun Karang Nongko • Air Terjun Grenjengan • Air Terjun Statah • Air Terjun Cabe • Air Terjun Seberuk • Air Terjun Jenggureng • Air Terjun Mloso Indah • Air Terjun Ngipik Indah • Air Terjun Grojokan Wergol
Wisata Alam (Goa)
Goa Manik • Goa Tritip • Goa Tratak • Goa Blorong • Goa Sakti
Wisata Alam (Kemah)
Wisata Sejarah
Wisata Keluarga
Wisata Desa
Wisata Budaya (Event)
Wisata Kuliner
Wisata Belanja