Unjuk rasa Myanmar 2021

Unjuk Rasa Myanmar 2021
Bagian dari Konflik internal dan krisis politik di Myanmar
Ribuan pengunjuk rasa ikut serta dalam sebuah pawai anti-militer di Yangon.
Tanggal1 Februari 2021 – sekarang
LokasiMyanmar
SebabKudeta Myanmar 2021
Tujuan
  • Pengunduran diri Ketua Dewan Administrasi Negara Min Aung Hlaing
  • Pembebasan dan pengangkatan ulang Aung San Suu Kyi, Win Myint, dan tokoh lainnya yang ditahan
  • Pengakuan hasil pemilu 2020
  • Restorasi pemerintahan sipil
  • Penghapusan Konstitusi 2008
  • Pembentukan demokrasi federal
MetodeUnjuk rasa, mogok, pembangkangan sipil
StatusMasih berlangsung
Jumlah korban
Korban jiwa700+
Terluka20+
Tertawan384+

Unjuk rasa Myanmar 2021 adalah upaya pemberontakan sipil domestik di Myanmar dalam menentang kudeta Myanmar 2021, yang didalangi oleh Min Aung Hlaing, kepala panglima Tatmadaw pada 1 Februari 2021.[1] Pada 13 Februari 2021, sekitar 384 orang ditahan dalam kaitannya dengan kudeta tersebut.[2] Para pengunjuk rasa memakai bentuk unjuk rasa damai dan non-kekerasan,[3] yang melakukan tindakan pembangkangan sipil, mogok buruh, kampanye pemboikotan militer, gerakan memukul-mukul panci, kampanye pita merah, unjuk rasa publik, dan pengakuan resmi terhadap hasil pemilu oleh para perwakilan terpilih.

Referensi

  1. ^ "Anti-Coup Protest on Streets of Myanmar's Second City". US News. February 3, 2021. 
  2. ^ "Daily Briefing in Relation to the Military Coup". aappb.org | Assistance Association for Political Prisoners. 2021-02-07. Diakses tanggal 2021-02-08. 
  3. ^ "Myanmar adopts nonviolent approach to resist army coup". Arab News (dalam bahasa Inggris). 2021-02-03. Diakses tanggal 2021-02-07. 

Lihat pula

  • Kematian Kyal Sin

Pranala luar

  • Civil Disobedience Movement di Facebook
  • Jumlah Korban Jiwa di Dunia Tempo


  • l
  • b
  • s